Alam adalah bahasa
Dapatkah kamu membacanya?
Alam adalah petanda
Dapatkah kamu merasakannya?
-RaindPr
Sejarah adalah bahasa yg paling rumit dipahami
Aku bukanlah seorang ilmuwan,sejarawan atapun orang yg berwawasan luas. Aku hanya mengumpulkan informasi dan fakta dari beberapa sumber yg kupercaya lalu menuliskannya diartikel ini,sebab bukanlah bagianku dan bukan juga keahlianku dalam perihal gunung-gunung dan sejarahnya masing-masing.
Pusuk buhit mountain-North sumatera
Fotograper:Hadi surya
Gunung adalah Salah satu estetika alam yg tersebar diseluruh penjuru dunia,salah satunya adalah Gunung pusuk buhit-Sumatera utara.yang memiliki nilai tersendiri bagi masing-masing orang yg melihatnya. Namun,perlu kita cermati sekali lagi,bahwa tak ada satupun di-era modern ini yg tidak berkaitan dengan sejarah,begitu juga dengan gunung tersebut.
Sejarah tentang Gunung Pusuk buhit juga berkaitan dengan asal muasal etnis batak diIndonesia. Sebenarnya masih kurang jelas kapan pertama kali nenek moyang dari suku batak bermukim digunung tersebut,namun beberapa sumber mengatakan kedatangan nenek moyang suku batak keIndonesia yg salah satunya adalah Gunung pasak buhit,Sumatera utara berawal dari pelariannya setelah diserang Suku Mongol sekitar tahun 1000 SM.
Lalu suku-bangsa batak mulai bermukim dipantai barat sumatera,disitulah mereka berpencar menjadi beberapa kelompok. Kelompok pertama melanjutkan perjalanannya terus kepulau-pulau Mentawai,Nias,Siberut sampai ke Enggano (Sumatera selatan). Kelompok kedua melanjutkan perjalanannya melewati sungai-sungai dipedalaman Aceh,yaitu orang-orang Gayo dan Alas. Sementara kelompok ketiga memasuki pedalaman daerah yg kini dikenal dengan nama Doloksanggul dan belakangan menetap dikaki Gunung Pusuk buhit,di tepi Danau Toba sebelah barat. Suku batak yg pada dasarnya adalah orang-orang pegunungan,pemburu dan petani menetap disana dan beranak cucu disana pula. .
Namun di-era modernisasi saat ini sangatlah jarang kita temui penduduk
gunung di Gunung Pusuk buhit disebabkan beberapa mitos yg beredar.
Begitulah ceritanya,meskipun sebenarnya masih banyak lagi cerita dan
mitos-mitos tentang asal muasal suku batak, namun bukanlah keahlianku
untuk menjelaskan hal-hal tentang mitos dan tidaklah aku berkeinginan
menuliskan mitos-mitos tersebut melainkan mengumpulkan informasi dari
beberapa sumber.
Rice fields at the foot of the mountain pusuk buhit
North Sumatera
Fotograper-Hadi surya
Mimpi adalah petanda paling sederhana
Awalnya aku tidak pernah mengalami ini sebelumnya tapi pertanyaan tentang asal muasal alam semesta mulai bersarang didalam otakku akhir-akhir ini. Mengacu logikaku untuk menjawab semuanya,meskipun jawaban-jawaban itu tidak selalu menjadi pengecualian bagiku untuk memahami apa yg sebenarnya terjadi dan apa yg tidak seharusnya kupertanyakan. Akhir-akhir ini aku harus menerima kenyataan dan melawan sudut pandangku sendiri tentang komplesitas dalam realitas kehidupan. Jadilah aku manusia lemah yg berjalan terseok-seok,tertatih-tatih dan tak tau tujuan,aku seperti binatang liar yg tersesat ditengah keramaian dan gemerlapnya cahaya-cahaya yg dimanipulasi manusia.
Disetiap malam menjelang tidurku.. tidaklah aku bisa melewatinya sedetikpun tanpa pertanyaan-pertanyaan yg bersarang didalam otakku ini. "Sial!!" teriakku didalam hati,Semua pertanyaan itu merubah suhu kamarku menjadi begitu panas. Akupun beranjak dari tempat tidurku,keluar dan duduk dibangku taman. Sesekali aku menatap kelangit,berharap ada jawaban disana.. sebab aku tau,diatas sanalah semua jawaban itu tertatah rapi,tidak berpindah dan tidak akan pernah berubah sedikitpun. tak lama aku kemudian,aku tertidur dan masih dibangku taman itu.
zzzzzz zzz zz -_-
Serasa baru sekejap aku tertidur,Mentari pagi yg diawali awan-awan jingganya pun sudah datang membangunkanku.. Anehnya,aku melihat sebuah gunung yg tak pernah aku lihat dari pelataran rumahku, sungguh indah,ia memicu rasa penasaranku untuk menjemputnya disana. Akupun berlari terburu-buru,berlari dan terus berlari tanpa peduli bebatuan kerikil tajam yg menyakiti telapak kakiku. Mataku terus memandang kearah gunung itu,seolah aku bisa melewati segala rintangan yg ada didepanku untuk menuju kesana. Nafasku yg tergesah-gesah membuat jantungku berdetak semakin kencang,akupun berlari semakin kencang hingga aku lupa bernafas.. tiba-tiba waktu berhenti,aku mencoba untuk terus berlari tapi aku tetap ditempat,aku yg hampir saja sampai terpaksa harus berdiam diri menatap gunung itu, Lalu ia berjalan mendekatiku, aku melihatnya semakin dekat namun aku mendengar sebuah ledakan besar dari dalam sana,akupun menutup telinga dan mataku,beberapa detik kemudian aku membuka mataku.namun gunung itu sudah hancur terpecah menjadi kristal-kristal yg berterbangan diudara.
Aku mengarahkan pandangan keatas,memandangi kristal-kristal berwarna-warni yg berkilauan diudara,berjatuhan satu-persatu dengan gemulai, aku menyentuhnya dengan jemariku.. namun kristal-kristal itu berubah dan menjelma menjadi sesuatu yg jauh berbeda yg membuatku tak berani menyentuhnya lagi. Semakin banyak yg jatuh semakin banyak pula yg berubah menjadi bentuk-bentuk yg tak terduga, Terkadang ia berbentuk peri kecil yg bersayap, adapula yg berbentuk cenderamata berupa artifak-artifak kuno peninggalan sejarah dan adapula yg berbentuk sepasang cangkang kerang. Namun terkadang ada juga yg berbentuk batu kerikil tajam yg wajar bila ku abaikan saja.Dan paling indah adalah kristal berwarna ungu yg menjelma menjadi seorang gadis kecil dengan buku gambar ditangan mungilnya, dengan senyum manis diwajah cantiknya ia memberikan buku gambar itu dan dengan hati yg senang namun sedikit ragu akupun menerima buku gambar itu.
Aku membuka buku gambar itu dan melihat sebuah rumah sederhana dengan batu-bata berwarna oranye tua hasil buah tangan gadis kecil yg entah siapa namanya. Setelah selesai melihat semua gambar dibuku itu aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya "Indah sekali.. siapa yg mengajarimu menggambar ini?" namun ia tidak menjawab. Perlahan,aku melihat kearah gadis kecil itu namun ia sudah pergi entah kemana.. Dan ia menghilang bersama sejuta keindahan yg baru saja aku lihat dengan mata dan kepalaku sendiri. Aku mencari gadis itu,namun aku tak tau dimana aku berada.. aku tak tau harus melangkah kemana.. ditengah kebingungan itu aku melihat sebuah rumah yg serupa dengan gambar yg ada dibuku itu. Aku masuk kedalam rumah itu.. namun tak ada siapapun disana.. aku terus memasuki rumah itu dan masuk kedalam sebuah kamar, ada sebuh kasur yg tampaknya begitu empuk,akupun merebahkan ragaku disitu,rasanya begitu nyaman disini,tidak seperti kamarku yg panas dan penuh dengan pertanyaan,aku yg sudah terlalu lelah mencoba melemaskan tubuhku hingga tertidur..
Dalam tidur itu aku bermimpi,itu adalah mimpi kecil yg menyadarkanku dari mimpi sebenarnya. Didalam mimpi itu semuanya berjalan mundur, mulai dari kasur yg menidurkanku dirumah dengan batu-bata berwana oranye tua itu, hingga gunung yg tampak dari kejauhan. Waktupun seakan berjalan mundur dan membawaku pulang kerumah,tepatnya dibangku taman.
Dan disaat aku benar-benar terbangun,barulah aku sadar bahwa semua itu hanyalah mimpi.. ya,mimpi yg juga mulai bersarang didalam otakku bersama sejuta petanyaan tentang alam semesta. Sebenarnya aku tak mengerti apa maksud dari mimpiku semalam,tapi aku merasa itu adalah pesan agar aku segera mencari jawaban dari semua pertanyaanku.
Pusuk buhit mountain-North sumatera
Fotograper-Hadi surya
Gunung adalah pasak bumi atau pemandangan semata?
Sebagaimana pasak,pastilah gunanya untuk menguatkan,menyambung dan juga menyeimbangkan, namun pertanyaannya "Gunung adalah pasak bumi atau pemandangan semata?". Orang-orang memiliki persepsinya masing-masing tentang yg satu ini,tapi aku disini bukanlah seorang yg berlagak pintar yg memvonis ini salah dan itu benar. Aku hanya ingin meluruskan sesuatu yg bengkok dari pandangan kita tentang alam semesta yg diciptakan Tuhan dalam enam masa.
Jarang sekali kita menyadari bahwa gunung yg indah disana hanyalah sebuah pasak yg memiliki akar yg menghujam dibawah tanah,terkadang kita hanya melihat keindahannya tanpa memikirkan apa sebenarnya maksud Tuhan menciptakan semua ini. Berawal dari pertanyaanku tentang asal muasal alam semesta dan sejuta persepsi didalamnya, banyak sekali teori-teori dan kebohongan putih yg tak terlihat,seperti kabut asap yg membuat pandangan menjadi samar. Namun,aku juga sempat terjebak didalamnya, kabut asap yg menutupi arah tujuan para pendaki gunung, Teori-teori ampas yg dituangkan dari isi otak binatang liar dan disajikan dalam bentuk emas batangan yg dijual murah. Generasi bingung dan berbalik arah disebabkan binatang liar yg mencampuradukkan kebeneran dengan kepalsuan. Aku tidaklah berkata teori siapa yg salah,tapi aku hanya ingin membahas tentang teori yg benar. Bukanlah keahlianku dalam hal ini,tapi aku hanya merasa prihatin.
Aku sering berfikir,jika benar bumi ini berputar dan jika benar semua planet bergerak mengelilingi matahari, mengapa aku tidak merasakannya? pertanyaan-pertanyaan semacam itu seringkali muncul dipikiran debu alam sepertiku, mungkin itu hanya pertanyaan yg terlintas saja,namun seringkali ia menjelma menjadi kerikil tajam mengganjal didalam hati ini. Dan sekarang aku tau,bahwa alam semesta ini diciptakan dengan
seimbang. Bukanlah keindahan,kemewahan atau apa saja menyilaukan mata kita, hanya keseimbangan. Dan terkadang keseimbangan itu berwujud gunung yg indah bila kita pandang dari kejauhan, Namun terkadang keseimbangan itu berwujud lebih abstrak dan terlalu sulit untuk kita lihat dengan pandangan kita yg terbatas.
Apakah gunung-gunung itu diam seperti yg kita lihat? Secara teori gunung-gunung bergerak berdasarkan gerakan kerak bumi tempat mereka berada, Para ilmuwan sepakat bahwa gunung tidak diam seperti yg kita lihat,dan ada satu sumber yg berkata bahwa gunung bergerak seperti awan. itulah yg menyebabkan terpisahnya benua-benua dan pulau-pulau yg pada awalnya adalah satu. Sekian dari saya,Semoga bermanfaat!!